Kami bersembilan berangkat dengan Luxio sewaan bersama supirnya. Sebenarnya bisa saja bawa si kijang, tapi sayang knalpotnya lagi copot, belum sempat nge las hehe.. Selain itu rencana berangkat malam, suami ku tidak mau menyopiri soalnya belum tahu betul medan nya, jadi kami menyewa sopir. Orangnya asyik, tapi kalau menyetir maut..
Rencana berangkat hari sabtu 14 September 2014, jam 21.00 WIB, tapi molor soalnya mobil sewaan ngeban dulu. Akhirnya jam 22.00 WIB mobil meluncur dari tempat persewaan di surabaya menjemput kami satu persatu, hingga centre point penjemputan di kantor suami ku di Sidoarjo. Akhirnya setelah semua persiapan selesai, akhirnya berangkatlah kami sekitar pukul 23.00 WIB.
Perjalanan kami terbilang sangat cepat, selain karena jalanan malam yang agak sepi, juga sopir melajukan kendaraan cukup kencang. Pukul 24.00 WIB kami sudah sampai di malang. Oia, karena kami melakukan perjalan ini pada sabtu malam minggu, jadi hati-hati melewati jalanan di malang karena banyak anak-anak muda yang hendak melakukan balapan liar di jalanan.
Jalanan menuju Pantai Gua berkelok-kelok tajam, naik turun menyeramkan, Apalagi pak sopir melajukan kendaraannya seperti tanpa menginjak rem sama sekali, serasa naik jet coaster. Aku yang awalnya ngantuk berat jadi terjaga gara-gara tegang melihat belokan demi belokan yang disikat habis pak sopir tanpa ampun. Kami harus bolak-balik terhempas berhimpit-himpitan di mobil mengikuti arah belokan tajam. Kami yang awalnya ramai bercanda, langsung terdiam seribu bahasa hehe..
Pantai Gua Cina searah dengan Pantai Sendang Biru dan Pantai Bajul Mati (Kapan-kapan kami mau kesana.. ) Nanti banyak petunjuk arah yang memandu kita menuju Pantai Gua Cina.
Jalan menuju Pantai Gua Cina masih berupa makadam, belum diaspal. Jadi mobil yang lewat sini ban nya harus benar-benar fit, karena banyak batu-batu tajam tersebar di sepanjang jalan ini. Kami didalam mobil ikut bergoyang-goyang dan lumayan terkocok-kocok didalam mobil.
Pukul 03.00 WIB akhirnya kami sampai juga di pantai Gua Cina. Diloket masuk pak sopir bilang ke penjaga sana kalau kami ada delapan orang, penjaga loketnya percaya ajah hehehe..
Harga tiket masuk 8000/orang. kendaraan tergantung waktu, siang 7000, malam 10.000.
Setelah menemukan tempat parkir yang pas, kami turun dan menggelar tikar disebelah mobil untuk melanjutkan mimpi alias tidur lagi, soalnya masih gelap tidak kelihatan apa-apa.
Tapi karena hawa dingin yang lumayan bikin badan menggigil akhirnya sebagian balik lagi masuk kedalam mobil, sedangkan yang lain ngobrol dan makan karena kelaparan setelah terkocok-kocok selama perjalanan.Tibalah waktu subuh, disana ada musholah kecil, namun yang sholat harus bergantian karena pengunjung pantai yang banyak di hari libur. Air di kamar mandi kebanyakan menggunakan air asin, jadi dikulit terasa agak lengket, tapi ada juga kamar mandi air tawar tapi jumlahnya tidak banyak.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba..
Sunrise!!!
Pantai Gua Cina ini saat surut di pagi hari tampak luar biasa indah, tampak karang-karang yang bisa dijadikan pijakan, juga airnya yang jernih seperti tak tampak.
Kadang ada ikan-ikan kecil yang tampak berenang disekitar pantai yang sedang surut ini.
Inilah karang raksasa tempat gua cina berada.
Sebelum menjelajahi pantai, suami mengajak untuk melihat-lihat gua terlebih dahulu.
Guanya tidak begitu dalam, hanya berupa cerukan-cerukan besar, disinilah tempat sang pertapa cina bersemedi, yang katanya merupakan asal usul nama pantai ini.
Oh iya, pintu masuk menuju pantai ini di bangun dengan ornamen-ornamen khas cina.
Let's go to the beach!
Pengunjung bisa menyeberang menuju pantai dikarang ini saat air surut. Tapi kalau mendengar suara peluit jangan dikira ada yang lagi main volley pantai, karena itu suara peluit penjaga pantai yang memperingatkan air mulai pasang, jadi semua harus kembali ketepian.
Narsis dulu.. :D
Saat kami berfoto-foto disini ombak besar dan ganas berdeburan, kami juga di usir dari sini oleh penjaga pantai hehe..
Ganasnya ombak di pantai gua cina, karena termasuk laut selatan.
Melihat hasil foto-foto narsis sebelum pulang.. hehe.. :D
Kalau mau berjalan-jalan di sepanjang pantai ini sebaiknya memakai sandal karena pasir putihnya besar-besar dan banyak pecahan kerang dan karang yang terasa sakit di telapak kaki. Selain itu karang di sini masih hidup terkadang ada yang tajam, jadi bisa melukai kaki. Selain itu hati-hati karena karang disepanjang pantai ini berlumut jadi agak licin, tapi terasa empuk dan adem dikaki.
Pukul 09.00 WIB kami memutuskan pergi dari pantai karena air mulai pasang dan cuaca mulai terasa sangat panas menyengat. Kami melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Coban Pelangi tanpa mandi dan ganti baju karena kami tidak bisa bermain-main air disini. Perjalanan selanjutnya sebenarnya diluar rencana kami, karena tujuan kami hanyalah ke pantai ini, namun karena pak sopir memberi tahu tempat bagus yang bisa dikunjungi, membuat kami menjadi penasaran.
Perjalanan selanjutnya menuju Air Terjun Coban Pelangi disini
Seru, menegangkang dan menyenangkan.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar