Minggu, 14 September 2014

Air Terjun Coban Pelangi

Air Terjun Coban Pelangi, sebenarnya tidak termasuk dalam agenda perjalanan kali ini. Tapi karena penasaran kami akhirnya memutuskan pergi kesana setelah puas menyusuri pantai gua cina.

Sekitar pukul sembilan kami berangkat dari Pantai Gua Cina menuju Air Terjun Coban Pelangi. Kenapa disebut coban pelangi, katanya akan ada pelangi yang muncul disekitar air terjun, jika beruntung melihat dan menangkap momen kemunculan pelangi tersebut.


Wisata air terjun Coban Pelangi merupakan wisata yang berada di kawasan Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tepatnya berjarak sekitar 2 km dari desa Gubugklakah atau sekitar ± 32 km sebelah timur kota Malang. Menurut penjelasan pak sopir, air terjun ini terletak di jalan keluar dari Gunung Bromo dan Semeru. Jadi sepanjang perjalanan menuju kesana kami sering kali berpapasan dengan mobil jeep, dan motor trail.

Pemandang disepanjang jalan sungguh indah, lembah, jurang berlatar belakang gunung. Sayang aku lupa untuk memotret keindahan alam saat itu.. hiks.. :(

Sampailah kami di pintu masuk Air Terjun Coban Pelangi. Tiket masuk saat itu (14 sept 2014) 7500/orang, tiket parkir mobil 5000. Setelah melewati pintu masuk kami langsung dihadapkan dengan anak tangga yang turun curam. Perjalanan naik turun lembah menuju TKP yang cukup membuat kaki ku capek luar biasa... Seandainya ada eskalator atau lift disini hehehe.. :D.

Disini juga menyediakan tempat untuk berkemah dan berkuda. Inilah peta wisata Coban Pelangi.


Selama ini aku belum pernah naik turun gunung sama sekali, terakhir ke air terjun Coban Rondo saat aku masih kuliah awal-awal semester, tapi tidak sejauh lokasi Air Terjun Coban Pelangi dari pintu masuk. Jadi saran ku buat siapa saja yang sebelumnya tidak terbiasa naik turun gunung seperti diriku, persiapkan diri kalian untuk berolahraga lebih giat sebelum datang kemari.. hehehe.. :D

Disepanjang jalan menuju TKP ada rest area yang menyediakan warung makanan dan minuman, jadi yang kecapekan bisa berhenti sebentar disini, atau yang kehausan bisa memesan minuman disini. Selain itu toilet / kamar mandi tersebar diberbagai titik. Air didalam kamar mandi sedingin es.. Brrrrrr....

Jembatan bambu, kalau sudah sampai sini, artinya perjalanan sudah hampir mencapai tujuan. Ganbate!!! \(^o^)/

Saat sudah mencapai garis finish kami disuguhi pemandangan yang luar biasa indah. yang bisa membuat tubuh terutama kaki yang sudah berteriak-teriak kecapekan kembali fresh.. Dari lokasi tempat aku memotret sudah terasa cipratan airnya yang sejuk..

Suami ku.. <3 <3 <3


Pelangi.. :)

Hati-hati licin sayang.. (cie..cie.. cuit..cuit.. :D)

Setelah puas berfoto-foto yang membuat kami basah kuyup, kami segera kembali karena kedinginan. Tempat di dekat air terjun anginnya sangat kencang, seperti terkena badai. Dingin banget.. dan hampir membuatku sesak napas karena anginnya yang berasal dari hempasan air terjun cukup kencang..

Perjalan kembali ke atas benar-benar butuh perjuangan dan tekad kuat. Kami sampai harus ngos-ngosan menempuh perjalanan kembali. Seandainya ada eskalator disni.. (ngayal lagi deh.. hehehe..)

Saat lututku sudah gemetar hebat, dan kaki ku sudah tersasa sangat berat dan kaku untuk digerakkan, sampailah kami di pintu masuk dan keluar tempat wisata ini. Alhamdulillah... :)

Keindahan harus di capai dengan perjuangan luar biasa..



Kami yang masih basah terkena air terjun secara bergiliran mandi dan ganti pakaian dikamar mandi yang terletak berdekatan dengan pintu masuk sekaligus pintu keluar tempat wisata ini. Airnya yang benar-benar sedingin es membuat ku tidak berani untuk membasuh badan, takut masuk angin. Jadi aku hanya berganti baju dan mencuci muka saja.

Sudah jam 14.00 WIB kami memutuskan pulang, karena sudah sangat-sangat capeeeeeek.. semua langsung tertidur disepanjang perjalanan pulang. Padahal ada satu lokasi wisata lagi yang disarankan oleh pak sopir tapi karena semua sudah kelelahan perjalanan langsung lanjut pulang saja.

Sampai dirumah sangat terasa kaki ku kram, buat berjalan sakit semua.. Tapi tak mengapa, aku mendapatkan pengalaman yang luar biasa pada travelling kali ini..

Seru dan menyenangkan.. :)



Pantai Gua Cina

Perjalanan kali ini aku dan suami pergi bersama teman-teman sekantor suami ku. Selain lebih ramai dan seru, juga lebih hemat di ongkos. Maklum kalau pergi bersama keluarga, kami berdua yang membayari semuanya dari tiket masuk, bensin, makan, dll jadi harus siapin budget besar.. hadeeeh.. (perhitungan mode on.. hohoho...)

Kami bersembilan berangkat dengan Luxio sewaan bersama supirnya. Sebenarnya bisa saja bawa si kijang, tapi sayang knalpotnya lagi copot, belum sempat nge las hehe.. Selain itu rencana berangkat malam, suami ku tidak mau menyopiri soalnya belum tahu betul medan nya, jadi kami menyewa sopir. Orangnya asyik, tapi kalau menyetir maut..

Rencana berangkat hari sabtu 14 September 2014, jam 21.00 WIB, tapi molor soalnya mobil sewaan ngeban dulu. Akhirnya jam 22.00 WIB mobil meluncur dari tempat persewaan di surabaya menjemput kami satu persatu, hingga centre point penjemputan di kantor suami ku di Sidoarjo. Akhirnya setelah semua persiapan selesai, akhirnya berangkatlah kami sekitar pukul 23.00 WIB.

Perjalanan kami terbilang sangat cepat, selain karena jalanan malam yang agak sepi, juga sopir melajukan kendaraan cukup kencang. Pukul 24.00 WIB kami sudah sampai di malang. Oia, karena kami melakukan perjalan ini pada sabtu malam minggu, jadi hati-hati melewati jalanan di malang karena banyak anak-anak muda yang hendak melakukan balapan liar di jalanan.

Jalanan menuju Pantai Gua berkelok-kelok tajam, naik turun menyeramkan, Apalagi pak sopir melajukan kendaraannya seperti tanpa menginjak rem sama sekali, serasa naik jet coaster. Aku yang awalnya ngantuk berat jadi terjaga gara-gara tegang melihat belokan demi belokan yang disikat habis pak sopir tanpa ampun. Kami harus bolak-balik terhempas berhimpit-himpitan di mobil mengikuti arah belokan tajam. Kami yang awalnya ramai bercanda, langsung terdiam seribu bahasa hehe..

Pantai Gua Cina searah dengan Pantai Sendang Biru dan Pantai Bajul Mati (Kapan-kapan kami mau kesana.. ) Nanti banyak petunjuk arah yang memandu kita menuju Pantai Gua Cina.

Jalan menuju Pantai Gua Cina masih berupa makadam, belum diaspal. Jadi mobil yang lewat sini ban nya harus benar-benar fit, karena banyak batu-batu tajam tersebar di sepanjang jalan ini. Kami didalam mobil ikut bergoyang-goyang dan lumayan terkocok-kocok didalam mobil.

Pukul 03.00 WIB akhirnya kami sampai juga di pantai Gua Cina. Diloket masuk pak sopir bilang ke penjaga sana kalau kami ada delapan orang, penjaga loketnya percaya ajah hehehe..

Harga tiket masuk 8000/orang. kendaraan tergantung waktu, siang 7000, malam 10.000.

Setelah menemukan tempat parkir yang pas, kami turun dan menggelar tikar disebelah mobil untuk melanjutkan mimpi alias tidur lagi, soalnya masih gelap tidak kelihatan apa-apa.
Tapi karena hawa dingin yang lumayan bikin badan menggigil akhirnya sebagian balik lagi masuk kedalam mobil, sedangkan yang lain ngobrol dan makan karena kelaparan setelah terkocok-kocok selama perjalanan.

Tibalah waktu subuh, disana ada musholah kecil, namun yang sholat harus bergantian karena pengunjung pantai yang banyak di hari libur. Air di kamar mandi kebanyakan menggunakan air asin, jadi dikulit terasa agak lengket, tapi ada juga kamar mandi air tawar tapi jumlahnya tidak banyak.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba..

Sunrise!!!




Pantai Gua Cina ini saat surut di pagi hari tampak luar biasa indah, tampak karang-karang yang bisa dijadikan pijakan, juga airnya yang jernih seperti tak tampak.
Kadang ada ikan-ikan kecil yang tampak berenang disekitar pantai yang sedang surut ini.

Inilah karang raksasa tempat gua cina berada.
Sebelum menjelajahi pantai, suami mengajak untuk melihat-lihat gua terlebih dahulu.
Guanya tidak begitu dalam, hanya berupa cerukan-cerukan besar, disinilah tempat sang pertapa cina bersemedi, yang katanya merupakan asal usul nama pantai ini.
Oh iya, pintu masuk menuju pantai ini di bangun dengan ornamen-ornamen khas cina.

Let's go to the beach!

Pengunjung bisa menyeberang menuju pantai dikarang ini saat air surut. Tapi kalau mendengar suara peluit jangan dikira ada yang lagi main volley pantai, karena itu suara peluit penjaga pantai yang memperingatkan air mulai pasang, jadi semua harus kembali ketepian.

Narsis dulu.. :D
Saat kami berfoto-foto disini ombak besar dan ganas berdeburan, kami juga di usir dari sini oleh penjaga pantai hehe..

Ganasnya ombak di pantai gua cina, karena termasuk laut selatan.


Melihat hasil foto-foto narsis sebelum pulang.. hehe.. :D


Kalau mau berjalan-jalan di sepanjang pantai ini sebaiknya memakai sandal karena pasir putihnya besar-besar dan banyak pecahan kerang dan karang yang terasa sakit di telapak kaki. Selain itu karang di sini masih hidup terkadang ada yang tajam, jadi bisa melukai kaki. Selain itu hati-hati karena karang disepanjang pantai ini berlumut jadi agak licin, tapi terasa empuk dan adem dikaki.

Pukul 09.00 WIB kami memutuskan pergi dari pantai karena air mulai pasang dan cuaca mulai terasa sangat panas menyengat. Kami melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Coban Pelangi tanpa mandi dan ganti baju karena kami tidak bisa bermain-main air disini. Perjalanan selanjutnya sebenarnya diluar rencana kami, karena tujuan kami hanyalah ke pantai ini, namun karena pak sopir memberi tahu tempat bagus yang bisa dikunjungi, membuat kami menjadi penasaran.

Perjalanan selanjutnya menuju Air Terjun Coban Pelangi disini


Seru, menegangkang dan menyenangkan.. :)

Senin, 01 September 2014

Panorama Tulungagung

Tanggal 21 Agustus 2013 aku ke Tulungagung untuk menghadiri acara pernikahan saudara sepupu suami ku. Kami menginap disana. Saat pagi hari tanpa rencana dan hanya menggunakan kamera dari Blackberry Curve dan Samsung Galaxy Chat, aku mulai jepret sana jepret sini. Awalnya cuma iseng, motret pemandangan sekitar rumah keluarga besar ayah mertua ku. Setelah dilihat hasilnya....

Subhanallah.. benar-benar indah..








Sayang saat itu aku gak kepikiran ganti pake kamera digital. Meski begitu hasilnya cukup lumayan menurut ku hehe.. ^^

Suroboyo Carnival Night Market : Pasar Malam Surabaya

Sebenarnya aku dan suami tidak ada rencana mengunjungi tempat hiburan terbaru di surabaya saat itu. Awalnya kami hanya ingin mengurus surat pindah kependudukan dari tempat tinggal kami dulu yang memang dekat dengan lokasi Suroboyo Carnival Night Market.



Tapi karena masih sore, jam masih menunjukkan pukul 18.00 WIB., dan aku masih agak malas pulang kerumah. Aku keluarkan jurus rayuan pulau kelapa agar suami ku mau belok sebentar ke Suraboyo Carnival hehe.. awalnya cuma pengen lihat bagian luarnya ajah.. ^^

Sesampainya di sana, kok rasanya kurang mantab hanya lihat dari depan. Sekali lagi aku bujuk suami ku agar mau memakirkan sepeda motornya di area parkir Suroboyo Carnival yang masih lengang hohohoho.. :D

Kami mulai sesi foto-foto didepan pintu masuk Suroboyo Carnival, sayangnya karena travelling kali ini tanpa rencana jadi kami hanya menggunakan kamera Blackberry Curve, jadi gambarnya kadang agak buram.

Kemudian timbullah keinginan untuk mencoba masuk kedalam. "Masa udah sampai sini gak lihat-lihat ke dalam" sambil pasang muka memelas. Mungkin karena gak tega melihat wajah cantik memelas ku, dia dengan enggan memnuhi permintaan ku.. hehehe.. ^^



Harga tiket masuk saat itu (Minggu, 31 Agustus 2014) Rp 25.000,- / orang, dan sayangnya tidak ada tiket terusan untuk semua wahana yang ada didalamnya, jadi datang kesini harus rogoh kocek dalam-dalam, dan siap-siap antri dua kali di setiap wahana yaitu di loket penjualan tiket dan pintu masuk wahana.



Masuk kedalam Suroboyo Carnival (SC), sangat berbeda suasananya dengan Batu Night Spectacular (BNS). Jika di BNS kita langsung disuguhi wahana-wahana permainan, di SC yang menyambut kita adalah miniatur kota Surabaya, juga toko-toko yang berjualan aneka souvenir, dan juga e-bike yang bisa disewa dengan harga Rp 100.000,- / 3 jam. Jadi tidak perlu capek-capek mengelilingi area SC ini.

Selain itu ada Galeri Suroboyo yang gratis, wajib anda kunjungi karena menyajikan pernak-pernik khas Surabaya tempo dulu.



Logo Surabaya dari masa ke masa

Kumpulam kata-kata mutiara para pendiri Surabaya


Ada tulisan di dalam lingkaran di dinding, untuk membacanya harus menggunakan cermin, karena ditulis secara terbalik.

Ungkapan-ungkapan khas Suroboyan


Oh iya, jika ingin membeli sesuatu disini wajib memiliki kartu ini untuk transaksi apa pun. Harganya Rp 50.000,- bisa di top up minmal Rp 20.000,-. Jika nominal dana masih ada di kartu, bisa refund di dekat pintu keluar. Kartu ini hanya berlaku untuk satu hari saja, jadi tidak bisa digunakan lagi untuk keesokan harinya. Jika masih ada nominal dana didalamnya dan tidak sempat refund maka akan hangus / dianggap hilang keesokan hari nya.



Patung karapan sapi

Ada panggung hiburan juga disini.

Rumah Kinclong / Rumah Kaca tiket masuk Rp 20.000,- / orang

Art & Wax House ala Madame Tussaud & lukisan 3 dimensi yang gokil habis Rp 15.000,- / orang

Ferris Wheel yang merupakan daya tarik utama di SC, dengan harga tiket yang cukup murah Rp 10.000,- Tapi antriiiiinyaaaaa... byuuuuuhhhh....

Ada kejadian unik disekitar Ferris Wheel. Tidak jauh dari wahana tersebut ada toko yang menjual DVD sedang menayangkan film Mahabarata. Adegan film lagi seru-serunya saat Abimayu dibunuh oleh Duryadhana dalam medan perang. Banyak pengunjung SC yang berdiri bergerombol menonton layar televisi, jadi seperti melihat layar tancap hehehehe.. ^^.  Saat pemilik toko mengetahui banyak orang yang bergerombol menonton gratis didepan tokonya, langsung berteriak-teriak menawarkan DVD mahabarata dan mematikan televisinya. Penonton pun buyar dengan kecewa.. hahahahahaha.... :D

Yang doyan main perang-perangan ada arena Perang Laser Rp 30.000,- / orang

Cinema 4 dimensi Rp 15.000,-/orang (antreannya puuuaaaannjaaaaaaangggg.....) yang menggelitik adalah tulisan : "Iki film paling suangar sing kudu mbok delok, rasa'no dewe sensasine...Mek ono nang kene rek...!!!"


Wahana Avatar aman untuk anak-anak, orang tua bisa mendampingi naik ke wahana ini, tiket Rp 10.000,-

Lampion KBS, seperti lampion garden di BNS. Tiket Rp 15.000,-
Aku gak sempat masuk kedalamnya, karena kali ini suami ku sudah gak mempan lagi ku bujuk hehe..


Aku lupa apa ini namanya. Karena pernah lihat tayangan CCTV disebuah televisi swasta, aku dan suami jadi agak ngeri berdekatan dengan wahana yang satu ini... (meski terlihat cantik dan seru dari kejauhan.. ^^)
 

Gokart ini didesain agar siapa saja bisa mengendarainya baik anak-anak maupun dewasa, tinggal gas dan rem, tanpa kopling. Jika ada yang ingin main tapi tidak punya pengalaman menyetir, jangan kuatir karena ada petugas yang siap mengajari. Tiket Rp 30.000,-.


Mencoba menjadi Superman hehe... munyer serrrr....

Banyak wahana yang lainnya yang tidak sempat kami kunjungi satu persatu karena capek. Selain itu ada wahana Tambang Mas Coaster (role coaster) yang tampaknya masih belum selesai pembangunannya. Ada juga wahana khusus yang aman buat anak-anak Kid Kingdom (karena fotonya sangat buram tidak jadi aku upload disini).


Tidak semua wahana kami coba, kami hanya melihatnya saja selain karena ngeri mendengar orang-orang teriak-teriak sambil diguncang-guncang di dalam wahana, kami juga gak bawa duit banyak soalnya datang kesini gak direncanakan terlebih dahulu hehe..^^.

Tibalah saat kami harus pulang, karena kaki sudah menjerit-jerit minta istirahat.. Kapan-kapan kalau kesini lagi bakal bawa rombongan keluarga besar, biar lebih seru hehe.. ^^

Saat perjalanan pulang dan berputar dibawah jembatan tol yang mengarah ke juanda, sebaiknya para orangtua yang membawa putra putrinya menutup mata mereka. Disepanjang jalan terdapat muda-mudi yang asyik berpacaran di balik sepeda motor, saling menempel seperti belut. Bahkan dengar-dengar sering terjadi kejahatan didaerah sini. Maka dari itu lebih baik berhati-hati jika melewati jalan ini.